Entri Populer

Selasa, 01 November 2011

puisi cinta anak indonesia

Saat aku bersua dengan eksponen jiwamu, sinus kosinus hatiku bergetar Membelah rasa Diagonal-diagonal ruang hatimu bersentuhan dengan diagonal-diagonal bidang hatiku Jika aku adalah akar-akar persamaan x1 dan x2 maka engkaulah persamaan dengan akar-akar 2×1 dan 2×2 Aku ini binatang jalang Dari himpunan yang kosong Kaulah integrasi belahan jiwaku Kaulah kodomain dari fungsi hatiku Kemana harus kucari modulus vektor hatimu? Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku? kulihat variabel dimatamu Matamu bagaikan 2 elipsoid hidungmu bagaikan asimptot-asimptot hiperbola kulihat grafik cosinus dimulutmu modus ponen…. podue tollens…. entah dengan modus apa kusingkap logika hatimu….. Beribu-ribu matriks ordo 2×2 kutempuh Bagaimana kuungkap adjoinku padamu kujalani tiap barisan geometri yang tak hingga jumlahnya tiap barisan aritmatika yang tak terhitung… Akhirnya kutemui determinan matriks hatimu Tepat saat jarum panjang dan pendek berimpit pada pukul 10.54 6/11 Puisi Cinta Anak Kedokteran : Hari itu, ketika tubuhku pada metabolisme nya yang terendah… Mataku berakomodasi tak percaya…. Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku?? Dalam sms mu… Katamu, akulah nukleus kehidupanmu… Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP… Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin… Sadarkah kau?? Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi fisiologis dan tachycardi Perintahkan membrana tympani mu mendengar seluruh discuss vertebralis ku berkata… “Setiap cardiac outputku membutuhkan pacemaker darimu. Setiap detail gerakan glossus mu merangsang saraf simpatisku.” “Ucapan selamat malammu laksana diazepam… Ucapan “jangan menangis, sayang”mu bagaikan valium bagiku… Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan imunosupresi untukku…”